PT SOLID BERJANGKA |

Perjuangan Menyakitkan Wanita Operasi Plastik karena Dibully Mirip Penyihir

broken image

Diejek dan buly karena penampilan fisik tentu membuat setiap orang merasa sedih. Seperti yang dialami oleh wanita asal Colorado ini yang dibully sebagai penyihir karena bentuk rahang wajahnya. Merasa sangat menderita, ia pun memutuskan untuk melakukan bedah plastik.

Lauren Whitt diintimidasi oleh teman-teman sekelasnya yang memanggilnya 'penyihir' dan 'jelek'. Ia kemudian pindah sekolah dan berharap teman-teman barunya itu tak mengejek penampilannya. Namun, setelah pindah ke sekolah lain, bully-an itu pun terus ia dapatkan. Hingga akhirnya Lauren memutuskan untuk menyelesaikan dua tahun terakhir SMA-nya secara online.

broken image

Lauren memiliki dagu dan tulang rahang yang terlalu menjorok ke bawah. Kondisinya itu menyebabkan kesulitan untuk makan, bernapas, dan berbicara. Empat bulan lalu, Lauren pun memutuskan untuk pergi dan melakukan pembedahan.

"Saya tidak bisa menjalani hidup seperti itu lagi. Itu membuat saya menderita," kata Lauren kepada Daily Mail.

broken image

Ahli bedah plastik kemudian menghancurkan kedua rahang Lauren dan memasukkan tulang yang dicangkokkan dari dagunya. Selain mengurangi ukuran struktur rahang, Lauren juga akan bisa makan dan bernapas dengan benar begitu ia sembuh.

"Saya menunggu sampai dewasa untuk menjalani operasi, karena saya tidak ingin mengalami sesuatu yang sangat menyakitkan saat masih di bawah umur. Saya tidak bisa menggigit sesuatu dengan benar sejak saya masih kecil. Saya merasakan sakit di rahang setiap hari. Saya mengalami kesulitan bernafas dan terus bertambah parah. Itu sampai pada titik dimana saya tidak bisa bernapas tanpa mulut terbuka," jelas Lauren.

Mahasiswa berusia 20 tahun ini telah mempersiapkan segala rasa sakit yang akan dialaminya ketika masa penyembuhan. Semua itu dilakukan Lauren untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

 

BACA JUGA : Solidgold Berjangka

"Saya diintimidasi secara brutal selama bertahun-tahun karena penampilan saya, jadi ini adalah pendorong utama kepercayaan diri saya," terangnya.

broken image

Karena beratnya kelainan bentuk wajah Lauren, ahli bedah menghabiskan sembilan jam untuk prosedur tersebut yang biasanya memakan waktu sekitar empat jam. Dokter bedahnya pun mengungkapkan bahwa bentuk rahang dan dagunya adalah yang paling parah yang pernah dilihatnya dan menjadi salah satu operasi paling rumit dalam kariernya.

Pembedahan yang dilakukan Lauren ini pun sempat mengalami komplikasi sehingga pemulihannya lebih sulit daripada pasien rata-rata. Setelah pencangkokan tulang gagal dan menyebabkan infeksi, dokter harus melakukan operasi ulang. Bagian lain dari pencangkokan tulang kemudian retak, yang menyebabkan Lauren harus melakukan operasi ketiga.

broken image

Komplikasi yang terakhir melibatkan gigi yang tak bisa berfungsi akibat kerusakan pada saraf. Lauren pun harus memotong gusinya agar gigi itu bisa diperbaiki dari dalam.

"Saya mengalami pemulihan yang cukup kasar. Saya terbangun dengan bengkak dan sengsara. Karena komplikasi saya, pemulihan saya sepuluh kali lebih buruk dari seharusnya," ujar Lauren.

broken image

"Ini adalah pengalaman saya yang paling mengerikan dan paling berharga sejauh ini. Siapa pun yang mempertimbangkan operasi ini harus benar-benar memikirkannya karena ini bisa mengubah hidup Anda," imbuhnya.

Meskipun harus menjalani pemulihan intensif yang sangat menyakitkan, Lauren mampu bertahan melaluinya. Mahasiswa hukum ini pun kini tampil percaya diri dengan penampilan barunya.