broken image

SOLID GOLD BERJANGKA - Bank Dunia (World Bank) meyakini kondisi perekonomian Indonesia tahun ini semakin membaik. Kebijakan pemerintah hingga laporan kondisi makro ekonomi dianggap menjadi pemicu pergerakan roda perekonomian tahun ini.

"Lingkungan global yang mendukung, ditambah kondisi fundamental dalam negeri yang kuat, telah membuat perekonomian Indonesia memasuki tahun 2017 dengan pijakan yang kuat," kata Laporan Bank Dunia tentang Perkembangan Perekonomian Indonesia, seperti dikutip dari www.worldbank.org, Kamis (29/6/2017).
Bank Dunia juga mengapresiasi pengelolaan dan kredibilitas fiskal yang semakin membaik. Hal itu terbukti dari apresiasi Standard and Poor (S&P) yang menaikkat rating Indonesia menjadi layak investasi.
Selain itu, Bank Dunia menilai pertumbuhan PDB Indonesia di kuartal I 2017 sebesar 5,0% merupakan capaian yang positif. Sebab angka itu lebih tinggi jika dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya sebesar 4,9%.
Menurut Bank Dunia, peningkatan pertumbuhan ekonomi RI di kuartal I lantaran pulihnya tingkat konsumsi pemerintah dan melonjaknya nilai ekspor. Pertumbuhan konsumsi swasta juga menguat, didukung oleh stabilnya nilai tukar Rupiah dan menurunnya inflasi.
Namun, lonjakan tarif listrik di tahun ini untuk golongan 900 VA telah menyumbang kenaikan inflasi menjadi 3,9% untuk lima bulan pertama tahun ini. Namun karena diimbangi dengan inflasi bahan makanan yang lebih rendah, Bank Dunia memprediksi inflasi Indonesia tahun ini rata-rata sebesar 4,3%.
Sementara defisit neraca berjalan Indonesia terus menyusut sebesar 1,0% dari PDB, didukung oleh ekspor yang meningkat lebih cepat dibandingkan dengan impor, ditambah dengan guncangan positif perdagangan reguler yang terus berlanjut. Untuk tahun 2017, secara keseluruhan defisit transaksi berjalan tersebut diperkirakan tidak berubah dari tahun 2016 sebesar 1,8% dari PDB.
"Kebijakan fiskal tahun 2017 telah membuat langkah awal yang kuat, dengan membaiknya kinerja penerimaan dan kualitas belanja, mendukung pertumbuhan perekonomian. Pelaksanaan anggaran sampai akhir bulan Mei menunjukkan defisit fiskal yang lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Defisit fiskal untuk tahun 2017 diperkirakan mencapai 2,6% dari PDB," tutur Bank Dunia.
Terakhir, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini 5,2%. Proyeksi itu lebih tinggi dibanding proyeksi di APBN 2017 yang dipatok pada level 5,1%. Sedangkan tahun depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi 5,3%

Kunjungi : Solid Gold