broken image

PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR – Bagai orang menambang pertama kali? Traveler pernah memikirkannya? Israel memilikinya. Inilah Taman Nasional Timna Israel dengan formasi bebatuannya yan cantik dan ada kisah di bawah tanahnya.

Di Gurun Negev Israel, ada jalan yang mengarah ke lembah dikelilingi oleh tebing merah, ungu, dan coklat. Itulah bagian dari Taman Nasional Timna, lembah ini terkenal dengan pemandangan tandus bebatuan terkikis oleh angin dan air selama ribuan tahun.
Turis dan ahli geologi datang ke sini untuk melihat formasi brbatuan yang berbentuk seperti jamur raksasa yang menjulang tinggi dengan lengkungan yang halus. Dari bukit karang yang yang dikenal sebagai Arches, traveler bisa melihatnya dari ketinggian dan terlihat ngarai di bawahnya.
Taman Nasional Timna pernah menjadi salah satu pusat produksi logam di dunia kuno. Di sini ada ribuan terowongan pertambangan yang digunakan untuk memanen tembaga dari bebatuan itu.
Butir-butir bijih tembaga hijau dan biru menghiasi kerikil di dekat tambang tua itu. Digali sejak 4500 SM, ada pegangan tangan dari logam yang membantu pengunjung menyusuri lereng curam untuk memasuki tambang.
Lorong sempit dengan langit-langit yang begitu rendah dan harus merangkak untuk menghindari bebatuan di atas kepala. Cahaya yang bersinar ke terowongan menyorot dari celah yang muncul karena erosi selama bertahun-tahun.
“Penambang bekerja dalam kondisi yang sangat keras di padang pasir, tempat di mana tanpa air dan benar-benar tanpa apa pun,” kata Dr Erez Ben-Yosef, profesor arkeologi di Tel Aviv University dan direktur Central Timna Valley Project, sebuah proyek penelitian tentang sejarah produksi tembaga di kawasan Taman Nasional Timna.
Tambang ini melintang horizontal di dalam tanah di selatan Laut Mati Israel dan Yordania. Ribuan tahun yang lalu, para penambang memahat bijih tembaga ini, membawanya keluar dari tambang, kemudian memanaskannya untuk dibuat manik-manik, liontin dan barang-barang dekoratif lainnya.
Inilah contoh paling awal dari orang yang mendapatkan logam dari batu di Timna yang berumur 3.000 dan 4.000 tahun. Berkat iklim yang kering, tambang di Timna adalah salah satu tambang kuno terbaik yang diawetkan secara alami di dunia.
Beberapa alat menambang berasal dari batu dan beberapa tumpukan sisa batu dari proses peleburan masih ada di sana, walau hanya sedikit jejaknya. Mereka adalah orang lokal yang bekerja dengan peralatan batu yang sangat sederhana