PT SOLID GOLD BERJANGKA | Daya Saing Tertinggal, Pemerintah Percepat Proyek Infrastruktur

PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Daya saing infrastruktur Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan Malaysia. Karena itu, pemerintah terus berusaha mengejar ketertinggalan itu dengan mempercepat berbagai proyek infrastruktur.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembangunan infrastruktur merupakan sebuah keharusan bagi Indonesia. Meski pembangunan infrastruktur terus digenjot, daya saing Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia.

”Dilihat dari global competitiveness index, infrastruktur Malaysia berada di peringkat 30, sedangkan kita ada di peringkat 71. Tentu bukan sesuatu yang dibanggakan,” ujarnya pada acara Satu Dasawarsa Bakti untuk Negeri PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero di Jakarta, kemarin.

BACA JUGA : Legalitas PT Solidgold Berjangka

Sri Mulyani mengatakan, secara luas wilayah memang Malaysia tidak seluas dan sebesar Indonesia sebagai negara kepulauan.

Namun, hal itu tidak boleh menjadi alasan bagi Indonesia untuk rela tertinggal jauh dari negara tetangga. Untuk itu, Sri Mulyani mendorong agar PT SMI terus mempercepat pembangunan infrastruktur.

Beragam proyek infrastruktur yang ditangani PT SMI telah melahirkan sejumlah manfaat bagi bangsa, seperti penerangan bagi 3,2 juta rumah, air bersih untuk 8,1 juta jiwa dan mengairi sawah seluas 185.000 hektare (ha), serta fasilitas kesehatan bagi 720 pasien baru per tahun.

BACA JUGA : Visi Dan Misi Solidgold Berjangka

”Semua proyek ini menciptakan lapangan kerja bagi 1,97 juta tenaga kerja selama masa konstruksi,” katanya. Kontribusi dan capaian tersebut diperoleh melalui inovasi serta produk pembiayaan yang dinilai kreatif dan inovatif.

Melalui bisnis Pembiayaan dan Investasi misalnya, PT SMI mengelola proyek komersial bersama pemerintah daerah (pemda) dengan nilai proyek mencapai Rp553,6 triliun.

”Banyak ide janji baik yang mudah disampaikan, namun hanya sedikit orang dan lembaga yang tekun menerjemahkan ide itu menjadi kenyataan. Saya sangat bangga dan berterima kasih PT SMI adalah salah satu dari sedikit institusi mampu menerjemahkan ide tersebut menjadi kenyataan,” ungkapnya.

BACA JUGA : Profil Perusahaan PT Solidberjangka

Diketahui, PT SMI kini turut mempercepat 261 proyek infrastruktur di Indonesia senilai Rp1.151,8 triliun.

Peran PT SMI dalam percepatan proyek infrastruktur dilakukan melalui pembiayaan dan investasi, jasa konsultasi, serta penyiapan proyek infrastruktur.

Melalui bisnis jasa konsultasi, PT SMI dipercaya dan diberikan mandat menangani 46 proyek senilai Rp546,6 triliun untuk mendukung terwujudnya berbagai proyek infrastruktur telekomunikasi, transportasi, ketenagalistrikan, jalan tol, infrastruktur sosial, serta air minum.

 

BACA JUGA : Fasilitas Layanan Solidberjangka

Selain itu, PT SMI juga berpartisipasi dalam 14 penugasan KPBU dan 1 penugasan non-KPBU dengan total nilai pengembangan proyek sebesar Rp51,6 triliun.

PT SMI diketahui telah mendukung terwujudnya 52 Proyek Strategis Nasional (PSN) senilai Rp69,9 triliun, antara lain proyek Jalan Tol Trans Sumatera, Jalan Tol Trans Jawa, SPAM Umbulan, Jaringan Optik Palapa Ring, transportasi perkotaan, energi terbarukan, dan lainnya.

”Ke depan, saya berharap PT SMI mampu menjadi perusahaan yang membangun infrastruktur dengan alternatif financing sehingga bisa menjadi pilihan bagi kementerian/ lembaga,” kata Sri Mulyani.

Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini mengatakan, melalui fasilitas pembiayaan daerah, PT SMI juga memberikan dukungan nyata pembangunan infrastruktur daerah karena 78% berada di wilayah Indonesia Tengah dan Timur serta sisanya di wilayah Indonesia Barat.

 

BACA JUGA : Alasan Anda memilih Kami Solidgold

Tercatat 20 Offering Letter (OL) telah diterbitkan dan disampaikan pada pemda sehingga tiga pemda telah mendapatkan fasilitas pembiayaan daerah sebesar total Rp464,2 miliar dan 17 pemda dalam proses loan effectiveness dengan total nilai pembiayaan Rp2,6 triliun.

PT SMI juga melakukan inovasi untuk memperkaya sumber pendanaan guna mendukung pembangunan infrastruktur berorientasikan Sustainable Development Goals (SDGs).

Melalui berbagai inovasi dan produk pembiayaan infrastruktur yang kreatif, PT SMI semakin memantapkan langkahnya untuk terus bertumbuh serta berkembang dengan pesat dalam menjalankan mandat Kemenkeu sebagai pemegang saham. ”Hal ini menunjukkan bahwa perseroan telah memiliki fondasi yang kuat untuk bertumbuh secara berkelanjutan (sustainable growth ),” katanya.

PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Daya saing infrastruktur Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan Malaysia. Karena itu, pemerintah terus berusaha mengejar ketertinggalan itu dengan mempercepat berbagai proyek infrastruktur.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembangunan infrastruktur merupakan sebuah keharusan bagi Indonesia. Meski pembangunan infrastruktur terus digenjot, daya saing Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia.
”Dilihat dari global competitiveness index, infrastruktur Malaysia berada di peringkat 30, sedangkan kita ada di peringkat 71. Tentu bukan sesuatu yang dibanggakan,” ujarnya pada acara Satu Dasawarsa Bakti untuk Negeri PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero di Jakarta, kemarin.
Sri Mulyani mengatakan, secara luas wilayah memang Malaysia tidak seluas dan sebesar Indonesia sebagai negara kepulauan.
Namun, hal itu tidak boleh menjadi alasan bagi Indonesia untuk rela tertinggal jauh dari negara tetangga. Untuk itu, Sri Mulyani mendorong agar PT SMI terus mempercepat pembangunan infrastruktur.
Beragam proyek infrastruktur yang ditangani PT SMI telah melahirkan sejumlah manfaat bagi bangsa, seperti penerangan bagi 3,2 juta rumah, air bersih untuk 8,1 juta jiwa dan mengairi sawah seluas 185.000 hektare (ha), serta fasilitas kesehatan bagi 720 pasien baru per tahun.
”Semua proyek ini menciptakan lapangan kerja bagi 1,97 juta tenaga kerja selama masa konstruksi,” katanya. Kontribusi dan capaian tersebut diperoleh melalui inovasi serta produk pembiayaan yang dinilai kreatif dan inovatif.
Melalui bisnis Pembiayaan dan Investasi misalnya, PT SMI mengelola proyek komersial bersama pemerintah daerah (pemda) dengan nilai proyek mencapai Rp553,6 triliun.
”Banyak ide janji baik yang mudah disampaikan, namun hanya sedikit orang dan lembaga yang tekun menerjemahkan ide itu menjadi kenyataan. Saya sangat bangga dan berterima kasih PT SMI adalah salah satu dari sedikit institusi mampu menerjemahkan ide tersebut menjadi kenyataan,” ungkapnya.
Diketahui, PT SMI kini turut mempercepat 261 proyek infrastruktur di Indonesia senilai Rp1.151,8 triliun.
Peran PT SMI dalam percepatan proyek infrastruktur dilakukan melalui pembiayaan dan investasi, jasa konsultasi, serta penyiapan proyek infrastruktur.
Melalui bisnis jasa konsultasi, PT SMI dipercaya dan diberikan mandat menangani 46 proyek senilai Rp546,6 triliun untuk mendukung terwujudnya berbagai proyek infrastruktur telekomunikasi, transportasi, ketenagalistrikan, jalan tol, infrastruktur sosial, serta air minum.

Selain itu, PT SMI juga berpartisipasi dalam 14 penugasan KPBU dan 1 penugasan non-KPBU dengan total nilai pengembangan proyek sebesar Rp51,6 triliun.
PT SMI diketahui telah mendukung terwujudnya 52 Proyek Strategis Nasional (PSN) senilai Rp69,9 triliun, antara lain proyek Jalan Tol Trans Sumatera, Jalan Tol Trans Jawa, SPAM Umbulan, Jaringan Optik Palapa Ring, transportasi perkotaan, energi terbarukan, dan lainnya.
”Ke depan, saya berharap PT SMI mampu menjadi perusahaan yang membangun infrastruktur dengan alternatif financing sehingga bisa menjadi pilihan bagi kementerian/ lembaga,” kata Sri Mulyani.
Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini mengatakan, melalui fasilitas pembiayaan daerah, PT SMI juga memberikan dukungan nyata pembangunan infrastruktur daerah karena 78% berada di wilayah Indonesia Tengah dan Timur serta sisanya di wilayah Indonesia Barat.

Tercatat 20 Offering Letter (OL) telah diterbitkan dan disampaikan pada pemda sehingga tiga pemda telah mendapatkan fasilitas pembiayaan daerah sebesar total Rp464,2 miliar dan 17 pemda dalam proses loan effectiveness dengan total nilai pembiayaan Rp2,6 triliun.
PT SMI juga melakukan inovasi untuk memperkaya sumber pendanaan guna mendukung pembangunan infrastruktur berorientasikan Sustainable Development Goals (SDGs).
Melalui berbagai inovasi dan produk pembiayaan infrastruktur yang kreatif, PT SMI semakin memantapkan langkahnya untuk terus bertumbuh serta berkembang dengan pesat dalam menjalankan mandat Kemenkeu sebagai pemegang saham. ”Hal ini menunjukkan bahwa perseroan telah memiliki fondasi yang kuat untuk bertumbuh secara berkelanjutan (sustainable growth ),” katanya.