PT SOLID GOLD BERJANGKA | Siswa SMK di Makassar Rakit Robot Pemantau

broken image

PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - 3 Siswa di SMK Negeri 5 Pembangunan Makassar membuat inovasi dengan membuat robot pemantau yang memiliki banyak fungsi. Robot ini bisa digerakkan dari jarak jauh dengan menampilkan video real time.

Solidgold

Robot kendaraan yang memiliki empat roda dan memiliki semacam belalai tempat sebuah layar diletakkan. Sebuah alat kecil pemancar untuk menerima gelombang hotspot juga diletakkan di atas kendaraan kecil ini.

"Kami sebut robot pengintai. Tapi nama untuk robot ini masih belum kami berikan," kata Siswa SMK Negeri 5 Makassar, Ruslan saat ditemui di sekolahnya, Jalan Sunu.

Ruslan bersama beberapa rekannya mengatakan butuh waktu sekitar 2 minggu untuk merakit robot ini. Proses awalnya adalah merakit kendaraan yang bisa bergerak berputar dengan menggunakan empat roda. Komponen-komponen lainnya dari robot ini disiapkan, antara lain adalah sebuah kamera dan sebuah 'tuas belalai' tempat kamera diletakkan

Yang menarik, robot pengintai ini dapat dikendalikan dari jarak jauh, tergantung dengan jaringan internet di lokasi robot ini berada.

"Saya bertugas pada proses pemrograman untuk robot ini sehingga dapat digerakkan," kata Ruslan.

Sementara itu, guru pembimbing SMK Negeri 5 Pembangunan Makassar, Nurbayu mengatakan bahasa program yang dipakai pada kendaraan ini jenis Phyton dengan otak robot menggunakan program Raspberry P3 B+.

"Jadi otak kendaraan ini seperti komputer jadi seperti komputer kecil dan bisa kita hubungkan ke kamera dengan berbasis internet," ungkapnya.

Nantinya. kamera akan menangkap gambar secara real time dan gambar di sekitarnya akan diambil oleh robot ini dengan cara berputar hingga 360 derajat. Bahkan, Nurbayu mengatakan tidak ada batas jarak untuk menggunakan kendaraan ini.

Dia menyebut kendaraan yang dinamakan Surveillance Robot ini dibuat dengan modal Rp 2,5 juta. Namun dia mengakui, ide robot ini tidaklah baru karena di luar negeri telah ada beberapa robot sejenis yang telah dikembangkan.

"Kalau mencontoh luar negeri biayanya mahal dan tidak praktis. Makanya kita buat yang mudah dan gampang," ungkapnya.