SOLID GOLD | Israel Bantah Mossad Yang Bunuh Professor di Malaysia

broken image
SOLID GOLD MAKASSAR - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menepis tudingan bahwa agen mata-mata Israel, Mossad terlibat dalam pembunuhan prfesor Palestina Fadi Mohammad al-Batsh. Menteri tersebut juga mengatakan bahwa Fadi Mohammad bukanlah 'orang yang suci'.
Avigdor Lieberman mengatakan ilmuwan Palestina yang ditembak mati di Kuala Lumpur, Malaysia itu adalah seorang ahli roket dan bukan 'orang suci'. Dia juga menepis tudingan Hamas bahwa agen mata-mata Israel Mossad yang membunuh profesor tersebut.
Avigdor Lieberman mengatakan, kemungkinan besar Batsh dibunuh karena perselisihan di internal Palestina. "Kami mendengarnya di berita. Organisasi teroris menyalahkan setiap pembunuhan kepada Israel, kami sudah terbiasa dengan itu," kata Lieberman kepada Radio Israel seperti yang dilansir Reuters.
"Pria itu bukan orang suci dan dia tidak berurusan dengan peningkatan infrastruktur di Gaza. Dia terlibat dalam meningkatkan akurasi roket. Kami terus-menerus melihat penyelesaian antara berbagai faksi di organisasi teroris, dan saya kira itulah yang terjadi pada kasus ini," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan para tersangka pembunuhan itu, yang melarikan diri dari tempat kejadian, diyakini orang etnis Eropa yang memiliki hubungan dengan agen intelijen asing. Demikian dilaporkan kantor berita negara Bernama.
Dia menambahkan, bahwa Batsh aktif di organisasi non-pemerintah pro-Palestina. Profesor itu juga disebut ahli dalam teknik elektro dan membuat roket.
"Dia dinilai bertanggung jawab bagi negara yang merupakan musuh Palestina," ujar Zahid seperti dikutip Bernama.
Diberitakan sebelumnya, seorang profesor asal Palestina yang juga anggota Hamas tewas ditembak di jalanan Kuala Lumpur, Malaysia. Profesor itu ditembak saat berjalan ke masjid.
Kepolisian Malaysia menyatakan Fadi Mohammad al-Batsh (35) tewas ditembak oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor di jalanan Kuala Lumpur
Saat ditembak, Batsh sedang berjalan kaki untuk salat Subuh di masjid setempat.
Media lokal Malaysia melaporkan Batsh mendapat gelar doktor di Universiti Malaya, sebelum menjadi dosen di salah satu universitas swasta di Malaysia.