SOLID GOLD | Sepekan, Pasar Obligasi Negara Terangkat Rupiah

broken image

SOLID GOLD MAKASSAR - Harga surat utang pemerintah terangkat pada penghujung pekan lalu dibandingkan dengan posisi akhir pekan sebelumnya seiring dengan sentimen pelemahan dolar AS. Apresiasi rupiah membuat aset-aset berbasis mata uang ini menjadi menarik sehingga diburu investor.

BACA JUGA :Legalitas PT Solidgold Berjangka

Data Reuters menunjukkan, mayoritas seri acuan (benchmark) mengalami kenaikan harga sekaligus menekan tingkat imbal hasilnya (yield), kecuali seri menengah 15 tahun. Di pasar sekunder, pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang.

Yield seri FR0063 (5 tahun) turun 9 basis poin (bps), FR0064 (10 tahun) turun 17 bps, dan FR0075 (20 tahun) turun 15 bps. Di sisi lain, yield seri FR0065 (15 tahun) turut melemah hampir sepanjang pekan tetapi masih belum melampui yield akhir pekan lalu.

Seri acuan 20 tahun mengalami peningkatan harga cukup tajam karena di pasar sepanjang ini, hingga posisi yield-nya berada di bawah yield seri menengah yaitu seri acuan 15 tahun. Turunnya yield seri 20 tahun tersebut dimulai pada sesi perdagangan awal menjelang lelang rutin pada Selasa.

BACA JUGA :Fasilitas Layanan Solidberjangka


Dalam lelang lima seri surat berharga negara (SBN) tersebut, pemerintah hanya menerbitkan Rp 520 miliar, terendah di antara seri lain. Di antara empat seri lain, jumlah penerbitan terendah Rp 1,7 triliun.

BACA JUGA :Alasan Anda memilih Kami Solidgold

Kemungkinan, permintaan untuk seri tersebut memanglah rendah, yaitu Rp 792 miliar, dibanding seri lain yang minimal Rp 3,51 triliun. Data terakhir menunjukkan akibat penerbitan yang lebih sedikit itu, jumlah beredar FR0075 hanya Rp 50,92 triliun, di bawah seri FR0064 Rp 66,9 triliun dan FR0065 Rp 84,54 triliun. Karena jumlah beredar yang lebih tidak likuid terhadap seri lain, pergerakan harganya akan menjadi lebih fluktuatif dibandingkan dengan seri lain.